About

Club Cooee

Pages - Menu

Selasa, 04 Juni 2013

Belajar Menulis: Mengatasi Writer Block

gambar: writinghappiness.com

Beberapa Penyebab Writer Block:

  1. Secara materi, putus nulis pertanda utama kalian belum menguasai tema yang sedang ditulis.
  2. Secara teknik, menandakan kalian masih terlalu monoton (kurang kaya cara) dalam cara menuliskan tema.
  3. Secara kosakata, pertanda kalian kurang kaya pilihan kata.

Cara mengatasi Writer Block:
  1. Tentang materi: Kita harus mencari data dan info yang lebih banyak lagi. sampai kita merasa sudah menguasai lebih detail. Kemudian harus direnungkan, pantangin dalam pikiran dan rasa, agar penguasaan tema lebih dalam.
  2. Tentang teknik: cara terefektif memperkaya cara-cara itu ialah dengan mencermati dan mengamati teknik-teknik yang dipake orang. Terapkan penggunaan teknik-teknik orang dengan bahasa kita, pada gilirannya kita akan bisa mengembangin teknik sendiri.
  3. Tentang diksi atau kosakata: bisa diperkaya dengan banyak membaca apapunm terutama karya orang-orang senior. Praktek langsung dalam tulisan kita dengan menggunakan ragam idiom yang kita dapat dari bacaan-bacaan tersebut.
  4. Tips tambahan: jika buntu, berhenti dulu, tutup, rehat, relaks, tetapi tetap sambil memikirkan itu mau dikembangin kemana. Jangan terlalu lama mendiamkannya sebab bisa saja justru akan menghilangkan passion kita pada tema yang macet tadi.
  5. Nonton film, cerita ke temen, biar dapat view baru akan banyak membantu mengatasi kendali macet itu.

Tips Memperkaya Kosakata:



  1. Pengayaan kosakata HANYA bisa diraih dengan banyak baca, lihat kamus, ngobrol, bergaul, mendengarkan, merenung, menghafal dan latihan.
  2. Pemakaian kosakata hanya akan tepat guna, tidak cuma sok berpuisi, agar tastenya dapet HANYA dengan mempraktekkan kosakata baru dalam tulisan.
  3. Kata "bergerak": melintas, berkelejar, berkelindan, berarak, beriringan, berajutan, melindap, melangkah, menuju, berkelebat.
  4. "Kata"= ujar, sahut, ucap, desah, bisik, gumam, batin, dengus, lenguh, sergah, jerit, pekik, lengking, derit, desau, lirih.
  5. Jangan pernah terjebak dalam "makna formal" kata ya, kembangin luas maknanya, asal tepat guna, pasti jadi kekuatan kalimatmu.
  6. Bebaskan kata dari belenggu definisi formal yang selama ini kalian kenal, dengan catatan digunakan secara tepat biar pembaca tetap paham. Misalnya kita taunya kata "sakit" itu penyakit, kenapa gak dibebasin maknanya jadi: sakit harapan, terancam sakit keren, sakitnya terpesona. Contoh kalimatnya: "Sakit terindahku ialah saat diguyur hujan di ketinggian gunung yang beku dalam dekapanmu yang sanggup membaca bisik jantungku."
 Sumber: Chirpstories

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar masih gratis kok, gak usah sungkan.. Hehe..

Popular Posts

 
Design by Satria Adhi